Hati-hati Membeli Handphone Bekas
Alternatif memiliki smartphone dengan spesifikasi canggih dengan dana pas-pasan yaitu dengan membeli handphone bekas. Karena harganya pasti lebih murah di bandingankan dengan membeli handphone versi barunya.
Kebanyakan orang pasti melakukan hal demikian, demi mendapatkan handphone dengan spesifikasi yang kita inginkan dan juga terjangkau harganya.
Perlu kita ketahui bahwa murahnya harga handphone bekas, ada sebuah celah yang harus kita waspadai. Menurut penelitian dari perusahaan keamanan siber, handphone bekas kadang ada data yang belum di hapus semuanya ketika di jual. Informasi pemilik sebelumnya pun berisiko diakses oleh pihak ketiga.
Peneliti keamanan siber menganalisis bahwa lebih dari 185 perangkat media penyimpanan seperti kartu memori dan hard drive menemukan 90 persen data tersisa di perangkat tersebut.
Dari 90 persen isian data, 16 persen memberikan akses secara langsung ke informasi pengguna lama. Sementara 74 persen lainnya diekstraksi menggunakan ukuran file. Sebuah metode untuk memulihkan file dari ruang yang tidak beralamat pada media penyimpanan.
Beragam juga data yang ditemukan pada smartphone bekas, mulai dari entri kalender yang berisi catatan rapat, foto dan video pribadi, dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, hingga informasi medis. Untuk singkatnya semua data tersebut akan berbahaya jika jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab.
Smartphone Bekas Terinjeksi Malware
Dari sebuah riset menemukan bahwa 17 persen smartphone bekas memasang pemindai virus. Artinya, pengguna yang membeli smartphone bekas memungkinkan berpotensi mewarisi malware pemilik sebelumnya.
Himbauan dari Head of GReAT Eropa, Marco Preuss mengatakan bahwa pada dasarnya pengguna harus selalu menyimpan data di perangkat pribadi dalam kondisi terenkripsi. Hal ini untuk berjaga-jada jika perangkat yang kita sayangi hilang atau mendapatkan akses yang tidak sah.
Menurut Marco, ketika data pribadi jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab, hal ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, akan tetapi juga membahayakan teman, keluarga, bahkan perusahaan tempat anda bekerja.
Tidak Hanya Format Ulang
Menurut Head of GReAT Jerman yang bernama Christian Funk bahwa kesalah pahaman yang umum terjadi yaitu, pengguna hanya menghapus data atau melakukan format ulang penyimpanan yang dianggap membersihkan data.
Data yang di format atau di hapus bisa di pulihkan kembali oleh seoarang tech sevvy. Hal ini akan sangat berbahaya sekali bagi pengguna smartphone sebelumnya. Oleh karena itu, Christian menghimbau agar melakukan pembersian total, agar kita merasa lebih aman ketika smatphone kesayangan kita berpindah tangan.