Saldo Normal
Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu perkiraan biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangannya.
Oleh karena itu, saldo normal suatu perkiraan adalah positif.
Misalnya, jumlah debet (pertambahan) pada perkiraan aktiva biasanya lebih besar dari pada jumlah kredit (pengurangan) nya. Oleh karena itu perkiraan aktiva biasanya mempunyai saldo debet.
Tentu saja ada kemungkinan di mana jumlah debet dan jumlah kredit adalah sama.
Dan dalam keadaan ini perkiraan tersebut dikatakan "seimbang".
Bila sebuah perkiraan yang biasanya mempunyai saldo debet, ternyata bersaldo kredit, atau sebaliknya, maka hal ini merupakan petunjuk adanya suatu kesalahan, atau keadaan-keadaan yang luar biasa.
Misalnya, saldo kredit yang terdapat pada perkiraan peralatan kantor hanya mungkin disebabkan oleh kesalahan pencatatan.
Sebaliknya, saldo debit pada perkiraan hutang dagang bisa berasal dari kelebihan pembayaran.
Aturan debet-kredit dan saldo normal untuk macam-macam perkiraan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Jenis Perkiraan Pertambahan Pengurangan Saldo normal
Perlu diperhatikan bahwa semua transaksi hanya dicatat sehubungan dengan pengaruh debet-kreditnya terhadap perkiraan tertentu.
Jadi, jika suatu aktiva (katakanlah kas) bertambah maka perkiraan yang bersangkutan di debet.
Sebaliknya bila kas berkurang, perkiraannya di kredit.