Periode Akuntansi
Cara yang paling ideal untuk menilai keberhasilan operasi perusahaan adalah dengan cara menghentikan usaha perusahaan, menjual semua harta, melunasi semua utang, dan mengembalikan kas yang tersisa kepada para pemilik perusahaan atau yang disebut likuidasi.
Namun para pengguna laporan keuangan tidak bisa menunggu sedemikian lama untuk menilai kinerja suatu perusahaan.
Oleh karena itu, kegiatan ekonomi suatu perusahaan perlu dibagi menjadi periode-periode akuntansi.
Jangka waktu suatu periode akuntansi pada umumnya adalah satu tahun dan pada akhir periode akuntansi tersebut perusahaan membuat laporan keuangan tahunan.
Periode akuntansi yang lazim adalah dimulai dari tangga 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember.
Namun ada pula perusahaan yang menetapkan periode akuntansinya secara lain, sesuai dengan kebutuhan intern perusahaan, misalnya dimulai dari tanggal 1 April dan diakhiri pada tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
Terkadang manajemen perusahaan ingin segera mengetahui perkembangan perusahaan yaitu dengan cara membuat laporan keuangan sebelum berakhirnya periode akuntansi, misalnya akhir kwartal.
Laporan seperti ini disebut laporan keuangan interim.
Penetapan periode akuntansi akan berpengaruh terhadap laba periodik perusahaan.
Pengaruh tersebut akan terlihat dalam penerapan prinsip mempertandingkan.