Klasifikasi Perkiraan

Klasifikasi Perkiraan
Klasifikasi Perkiraan

Perkiraan dalam buku besar biasanya diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya sebagai aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan atau biaya.

Perkiraan-perkiraan tersebut juga dapat diklasifikasikan lagi dalam kategori-kategori yang lebih luas.

Dalam artikel ini akan dibahas klasifikasi perkiraan pada sebuah perusahaan kecil.

Pengklasifikasian perkiraan-perkiraan dilakukan sesuai dengan ketentuan bahwa transaksi-transaksi akuntansi di samping dicatat juga harus digolong-golongkan.

Penggolong-golongan transaksi berarti bahwa transaksi-transaksi yang mempunyai sifat yang sama harus dilaporkan sebagai satu kesatuan.

Misalnya pada Perusahaan X, apabila selama bulan Maret 2025 telah dibeli perlengkapan sebanyak sepuluh kali, maka semua pembelian perlengkapan ini harus dicatat dalam satu kelompok transaksi yang disebut "perlengkapan".

Perkiraan Neraca atau biasa disebut perkiraan riil,

Perkiraan neraca atau perkiraan riil adalah perkiraan-perkiraan yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca.

Yang termasuk dalam perkiraan neraca adalah aktiva (harta), kewajiban (hutang), dan modal.

Contoh perkiraan aktiva adalah kas, wesel tagih, piutang dagang atau piutang usaha, perlengkapan, biaya dibayar di muka, peralatan, tanah, gedung, mesin, kendaraan.

Perkiraan kewajiban di antaranya wesel bayar, hutang dagang atau hutang usaha, hutang bank, hutang gaji, hutang bunga, hutang pajak, hutang hipotek, hutang obligasi.

Perkiraan modal mencakupi modal Tuan Y, prive Tuan Y.

Perkiraan prive digunakan untuk mencatat pengambilan-pengambilan uang yang dilakukan oleh pemilik dan digunakan untuk keperluan pribadinya.

Perkiraan Rugi laba atau biasa disebut perkiraan nominal

Perkiraan rugi laba atau perkiraan nominal adalah perkiraan-perkiraan yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan rugi laba.

Yang termasuk dalam perkiraan rugi laba adalah pendapatan dan biaya.

Pendapatan dapat berasal dari bermacam-macam kegiatan, misalnya penjualan barang, pemberian jasa, penyewaan aktiva, peminjaman uang atau kegiatan-kegiatan lain dalam rangka usaha dan tujuan memperoleh laba.

Perkiraan-perkiraan yang termasuk dalam klasifikasi ini dapat diberi nama penjualan, upah jasa, pendapatan jasa, pendapatan bunga atau pendapatan sewa.

Jika suatu perusahaan mempunyai beberapa jenis pendapatan, maka masing-masing dicatat dalam perkiraan yang terpisah.

Biaya yang terjadi untuk memperoleh pendapatan juga dapat bermacam-macam.

Luasnya pengelompokan dan banyaknya perkiraan biaya berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.

Hal ini tergantung pada sifat dan besarnya perusahaan.

Contoh perkiraan biaya adalah biaya gaji, biaya perlengkapan, biaya listrik, air telepon, biaya penyusutan, biaya bunga, biaya sewa, biaya serba-serbi.

Demikian artikel seputar akuntansi tentang klasifikasi perkiraan.